Cempaka di Linggaratu | Cerpen

Rani dan Yopi adalah pasangan suami istri yang sudah lama menikah dan Tahun ini adalah ulang tahun pernikahannya yang ke 9. Di awal-awal pernikahan, pasangan ini sering sekali traveling dan bermesraan ke tempat-tempat wisata di Indonesia. Momen tersebut selalu mereka abadikan dan diunggah di media sosial, sehingga teman dan tetangganya selalu memuji mereka karena sering berlibur dan fotonya selalu romantis. Tetapi seiring waktu, mereka sibuk dengan pekerjaannya. Kegiatan traveling-pun hampir jarang, paling 2 kali dalam satu Tahun. Sebenarnya Rani memiliki keinginan traveling ke luar negeri, tetapi apa daya, setiap kali mereka menabung selalu saja ada pengeluaran yang tidak terduga seperti laptop rusak, mobil rusak, rumah bocor dan lain sebagainya. Rani hanya mencoba bersabar dan menunggu sampai sang suami mengajaknya pergi traveling.

Pandemi covid pun datang dan mengubah kebiasaan mereka dalam bekerja, biasanya pergi pagi pulang sore, kini semua dikerjakan di rumah, duduk di depan laptop, mengetik dan meeting secara daring, 6 bulan mereka seperti itu terus. Rani semakin bosan dengan kegiatannya yang monoton di rumah. Tapi mereka tak punya kuasa apa-apa karena pergi pun tidak boleh karena tempat-tempat wisata ditutup pemerintah untuk mengurangi penyebaran masif dari pandemi covid ini. Lagi-lagi mereka hanya beraktivitas di Rumah dan sekitarnya.

Pagi hari jam 7 Rani pergi keluar untuk berbelanja ke abang tukang sayur yang selalu lewat di depan rumahnya. Sementara Yopi masih terbaring di tempat tidur. 

Rani : “Sayang, aku keluar dulu ya mau belanja sayur”.

Yopi : “hmmmm iya”. Sambil meram dan kembali menarik selimutnya

Rani : “ihh, kok begitu ya jawabannya, ngeselin deh” sambil bergumam

Rani pun segera menghampiri abang tukang sayur dan sudah ada 2 ibu-ibu rempong yang berbelanja sambil bergosip di sana.

Ibu-ibu 1 : “Ehhh Bu, lihat itu si Nia, pandemi gini tapi hobinya shoping terus sama suaminya, dapet uang dari mana ya, padahal kan mereka di PHK, pelihara tuyul kali ya”

Ibu-ibu 2 : “iya ya ga ngerti aku juga, ehh jenggg, si Nelsa juga, kalau liat Instagramnya, posting terus liburan berdua sama suaminya padahal sudah nikah 15 tahun ya, romantis banget ya”

Ibu-ibu 1 : “Ehh Rani, kok kayaknya kamu sama suamimu di rumah terus ya, ga bosen apa. Apa jangan-jangan kalian pesugihan ya” 

Wajah Rani pun memerah, langsung belanja ke abang sayur tanpa menghiraukan ucapan ibu-ibu itu. 

Rani : “Ayamnya setengah kilo, bumbu raciknya 1, ini uangnya bang” 

Rani pun langsung pulang ke Rumahnya tergesa-gesa. Di Rumah, suaminya sudah duduk di kursi sambil tertunduk lesu karena masih mengantuk. Tapi Rani langsung curhat kepada suaminya.

Rani : “Sayang, lihat postingan temenku, mereka liburan ke luar negeri, tempatnya bagus banget yang, aku ingin dong ke sana yang”

Yopi : “Sayang, itu editan”

Rani : :”Yang, ayolah kita pergi berlibur ke luar negeri, ke Inggris kek yang stonehenge itu, ke Perancis kek, Singapura deh yang deket” merayu suaminya

Yopi : “Itu liat celengan kita, kira-kira cukup buat ke mana, lagi pula sekarang masih pandemi” sambil menunjuk celengan yang isinya hanya recehan koin.

Rani : “Makanya baca berita, sudah lama transisi, tempat wisata sudah lama dibuka”

Yopi : “Ya sudah kapan-kapan kita pergi liburan”

Rani : “Kapan-kapan? Hufttt terus saja kapan-kapan, males ah, aku masak dulu” sambil marah dan meninggalkan suaminya ke dapur untuk memasak.

Di Dapur Rani memasak sambil marah-marah, cara memasaknya pun kasar sampai terdengar berisik ke telinga Yopi. 

Yopi : “aduh, marah lagi marah lagi” sambil menutup telinga dengan kedua tangannya

Masakan dihidangkan Rani di meja makan. Tetapi saat makan berdua, hanya wajah masam yang terlihat di wajah Rani. Yopi pun hanya bisa makan tanpa ada canda tawa di antara mereka.

Siang itu Yopi yang terus kepikiran istrinya, mencoba menjelajahi internet untuk mencari tempat yang cocok untuk mereka kunjungi berdua. Tapi internetnya habis, Yopi pun kesal dan pergi ke konter untuk mengisi kuota internet. 

Yopi berjalan seperti orang yang kelelahan, wajahnya tertunduk lesu. Sampai di konter ternyata ada temannya si Jaren.

Jaren : “Pi, ga kenapa-kenapa? Lesu banget sih, hidupmu kaya yang paling bermasalah saja, senyum dong” ucap sambil meledek

Yopi : “Aku sama istriku pengen liburan, tapi kan masa pandemi gini, aku harus ke mana, pengennya sih ke luar negeri ke Inggris ke Stonehenge tapi jauh ah.”

Jaren : “Kamu ga tahu sih, apa jauh-jauh ke Inggris. Kamu itu harus coba traveling sama istrimu ke Linggaratu di Karangpawitan, pemandangan batunya keren, cocok buat pacaran lagi berdua, romantis-romantisan, sambil tafakur alam dan wisata religi boy, biar auramu kembali bersinar hehe” ucap jaren meyakinkan

Yopi : “Haha bisa saja” jawab Yopi sambil bercanda

Yopi pun segera mengisi kuota internet dan bergegas pulang ke Rumah. Di Rumah dia kembali menjelajahi internet mencari tempat yang bagus untuk dikunjungi. Setelah menemukan tempatnya, Yopi pun teringat hari Minggu adalah ulang tahun pernikahannya yang ke 9. Ide pun datang untuk merayakan pernikahan dan membeli bunga kesukaan istrinya.

Ketika istrinya menghampiri, Yopi pun dengan semangat menyeru istrinya

Yopi : “Sayang, hari Minggu kita Jalan-jalan ya, aku punya surprise buat kamu, pokonya siap-siap saja ya hehe” Berkata sambil bersemangat

Rani : “Beneran yang? Kemana? Ke luar negeri?” Ucap Rani senang terheran-heran

Yopi : “Ahh pokonya Minggu kita berangkat pakai motor biar romantis hehe ”

Rani : “Okedeh sayang, aku packing deh”

Pada hari Minggu pagi Rani dengan semangat berdandan dan mengenakan baju casual yang cocok untuk traveling, tidak lupa menyiapkan makanan untuk dibawa pergi berlibur ke tempat yang Yopi katakan. Yopi pun sama, sambil memanaskan motor, juga menyimpan rapat-rapat hadiah di tas yang akan diberikan kepada Istrinya. 

Perjalanan pun dimulai, mereka berdua pergi menggunakan motor dengan kecepatan normal. Di Perjalanan, Rani teringat masa-masa dulu pergi ke mana-mana naik motor berdua dan merasakan keromantisan bersama suaminya. Mereka pun bercanda berdua hingga tidak terasa sudah sampai di tujuan.

Rani turun dari motor dan takjub dengan tempat yang Dia kunjungi. Dengan wajah yang berseri-seri, Rani menikmati pemandangan yang Dia lihat. Mereka pun berfoto hampir di semua sudut tempat tersebut. Tidak lupa mereka upload di sosial media dengan caption yang romantis. Kemudian saat sedang berfoto, mereka dihampiri kakek-kakek.

Kakek : “Nak, apakah kalian sudah menikah?”

Yopi & Rani : “Sudah kek”

Kakek : “Bagus, tempat ini adalah Linggaratu, tempat yang masih suci, jangan kalian rusak dengan perilaku kalian, tetap jaga kebersihan dan keasrian tempat ini agar kelak bisa kembali dinikmati oleh anak dan cucu kalian”

Yopi : “Baik kek”

Kakek itu pergi meninggalkan Yopi dan Rani.

Setelah lelah berfoto, mereka duduk berdua dan berbincang tentang kehidupan mereka berdua.

Yopi : “Sayang, maafkan aku, sudah lama kita tidak pergi jalan-jalan”

Rani : “Ga apa-apa sayang, aku benar-benar menikmati perjalanan ini bersama kamu”

Yopi : “Aku punya hadiah untuk kamu, ini bunga aku persembahkan untukmu, bunga ini adalah simbol dari cintaku yang abadi kepadamu. Kamu tahu, ulang tahun pernikahan ke 9 itu banyak orang menyebutnya Pernikahan Cempaka, cempaka itu wangi dan semoga hubungan kita wangi di mata orang-orang dan dimata Tuhan. Dan kamu harus selalu ada di sampingku dalam liku-liku dan suka duka hidup kita. I Love U”

Rani : “Terima kasih sayang, maafkan aku yang selalu marah kepadamu. I Love U Too” Berkata sambil berkaca-kaca.

Mereka menikmati pemandangan Linggaratu, postingan instagram pun mulan muncul notifikasi, komentar teman dan keluarganya positif terhadap foto berdua Mereka, dan mereka mengajak teman dan keluarganya untuk berwisata di Linggaratu tetapi tetap sembari menjaga lingkungan.


Selesai 😊


Cempaka di Linggaratu | Cerpen Cempaka di Linggaratu | Cerpen Reviewed by Agis Sofyan Nulhakim on 12.35 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.